UP DATE | Kultwit Ust. Mahfudzsiddq
@ MahfudzSiddiq
#taaruf
1. KPK terperangah aset mobil2 dinas PKS senilai 21M ? Hmm.. Pintu masuk bagus untuk mengenal PKS. #taaruf
2. Info tambahan, PKS juga punya kantor milik sendiri di beberapa provinsi dan kabupaten/kota. Jika dinilai tentu total lebih dari 21M #taaruf
3. Untuk operasional, PKS juga memberi tunjangan finansial bagi sejumlah pengurus yg full-time, baik DPP, DPW dan DPD. #taaruf
4. Biaya operasional bulanan DPP misalnya 1 sd 1.5 M per-bulan, membiayai seluruh Bidang, Badan dan Departemen-2 serta rumah-tangga. #taaruf
5. Untuk ukuran DPD di kabupaten/kota, biaya operasional bulanan mereka antara 50 sd 100 juta. Smntr tuk DPW sekitar 100 sd 200 juta. #taaruf
6. Jadi tuk hitung biaya operasional total bulanan, jumlahkan saja DPP + 33 DPW + hampir 500 DPD. Pastinya sangat besar. #taaruf
7. Sblm muncul sbg parpol pd 1999, PKS adalah gerakan dakwah yg juga terorganisir. Punya aset kantor, kendaraan dan biaya operasional. #taaruf
8. Seingat saya sblm 1999, aset gerakan ini tidak kurang dari 5 kantor & 20-mobil serta sejumlah sepeda motor. Atas nama perorangan. #taaruf
9. Semua aset gerakan dakwah sblm 1999 berasal dari infak dan wakaf banyak pihak yang terlibat, mendukung dan simpati dgn dakwah. #taaruf
10. Skrg dr mana sumber dana utama PKS tuk biayai kegiatan2nya? Pertama infak rutin kader tiap pekan. Biasanya dihimpun saat pengajian. #taaruf
11. Kami pun biasa menghimpun dana solidaritas bagi dunia Islam dan bantuan kemanusiaan dgn berbagai acara keumatan. #taaruf
12. Tiap pekan per-group pengajian bisa himpun Rp 50-100 ribu. Kami saat ini punya lebih dr 200 ribu group bernama halaqah tarbawiyah. #taaruf
13. Kedua, infak wajib bulanan anggota inti. Liputi iuran wajib & zakat penghasilan. Sbg contoh infak wajib bulanan saya 1.5 sd 2 juta. #taaruf
14. Besaran infak wajib bulanan berbeda tiap anggota, sesuai besaran penghasilannya. Skrg ada 600 ribuan anggota inti. #taaruf
15. Ketiga, zakat tahunan. Berupa zakat maal, zakat fitrah, infak dan shadaqah anggota. Biasanya dihimpun selama ramadhan. #taaruf
16. Lemaba2 amil zakat yg dikelola kader PKS jg himpun zakat, infak & shadaqah dr masy untuk didistribusikan ke masy fakir-miskin. #taaruf
17. Dr zakat maal tahunan anggota tsb terhimpun cukup besar. Tuk membantu anggota yg fuqara&masakin dan untuk program2 kemanusiaan. #taaruf
18. Keempat, infak bulanan pejabat publik baik di legislatif maupun eksekutif. Anggota FPKS DPR tiap bulan bayar infak 20 juta ke DPP. #taaruf
19. Ada 57 anggota di DPR, 200-an anggota DPRD Prov dan 2000-an anggota DPRD Kab/Kota. Besaran infak bulanannya berbeda2. #taaruf
20. Sebagai contoh aleg DPRD kota/kab cirebon, infak bulanan sbg pejabat publik ke DPD sebesar Rp 3 juta. Jika ditotal pasti besar. #taaruf
21. Kelima, ta'awun maali atau partisipasi pendanaan. Biasanya dilakukan jika ada kegiatan tertentu, musibah yg dialami anggota, dll. #taaruf
22. Ta'awun maali bersifat sukarela termasuk jumlahnya. Bisa juga dilakukan dlm bentuk pinjaman lunak. #taaruf
23. Sbg contoh di cirebon ada kader dokter pinjamkan dana 500 juta tuk bantu bangun kantor DPD. Tanpa bunga. #taaruf
24. Kelima, kerjasama program. Kader2 PKS banyak yg kelola lembaga pendidikan, sosial, dakwah & bisnis. Mrk lakukan kerjasama program. #taaruf
25. Misal BPR syariah milik kader kerjasama program dgn Bidang Ekonomi di PKS. Lembaga pendidikan dgn Departemen Pelajar di PKS, dst. #taaruf
26. Keenam, dana bantuan keuangan parpol dari pemerintah setiap tahun berdasarkan perolehan suara pemilu. Lumayan besar-lah jumlahnya. #taaruf
27. Ketujuh, hibah aset bergerak dari dermawan. Ada yg bantu motor, mobil, komputer, dll. Untuk kendaraan biasanya pakai nama pribadi. #taaruf
28. Kedelapan, penyertaan modal untuk usaha/bisnis yg dikelola secara profesional oleh perorangan/perusahaan yg dilakukan bendahara. #taaruf
29. Ini dilakukan krn UU mengatur parpol tdk boleh memiliki lembaga usaha/bisnis. #taaruf
30. Itu sumber dan cara PKS menghimpun dana tuk biayai program-kegiatan yg putarannya harian dan sediakan fasilitas kerjanya.
31. Silakan Anda kunjungi kantor2 PKS di DPP, DPW, DPD, DPC dan DPRa. Perhatikan kesibukan kegiatan mereka yg tak henti siang-malam. #taaruf
32. Ada satu lagi, yg kami sebut "da'mu dzati" atau pendanaan mandiri. Yaitu aktivitas yg diikuti dan didanai mandiri oleh kader. #taaruf
33. Misalnya bulan ini sejumlah DPD adakan camping-ground/mukhayyam. Tiap anggota keluarkan Rp 200 ribuan untuk jadi peserta. #taaruf
34. Atau rakor PIP PKS di Istanbul lalu. Semua perwakilan yg datang atas biaya sendiri. #taaruf
35. Jadi ketika KPK terperangah melihat mobil2 PKS, saya maklum. Krn mereka belum mengenal kami. #taaruf
36. Setiap Departemen, Bidang dan Badan di DPP PKS memang difasilitasi mobil operasional. Trmsk tuk Pres, Sekjen & Bendahara.
37. Ketika melihat petugas KPK geledah ruang kantor DPP PKS tuk lacak asal-muasal keuangan partai, hati saya sangat galau. #taaruf
38. "Jika saja petugas2 itu tahu lembaran2 lusuh uang infak kader-2 kami yg mereka berikan dgn ikhlas tiap pekan, bulan & ramadhan.."
39. Bukankah awalnya anda sdg selidiki uang 1 M di tangan AF yg diduga akan diberikan ke LHI ? Uang yg blm pernah sampai ke LHI itu ? #taaruf
40. Lalu skrg anda usut kantor, mobil dan ruang2 kerja kami -- lalu diikuti premis "jika partai terlibat maka...". #taaruf
41. Saudaraku.. Saya tahu ada yg ingin PKS bubar dgn delik korupsi-korporasi & bahkan target si A si B si C harus "masuk" sblm lebaran. #taaruf
42. Saya pun kenal sejumlah orang di sekeliling Anda yang nyata tak suka kepada kami. Baik alasan politis maupun ideologis. #taaruf
43. Anda bisa lakukan apa saja sesuai tafsir kewenangan dan hukum yang hanya Anda di atasnya. Berakrobat pun mampu Anda lakukan. #taaruf
44. Sekali kami berupaya mengingatkan kesalahan kecil Anda. Toh kita manusia yg bisa lupa dan keliru? Tapi Anda sebut kami "melawan". #taaruf
45. Meski akhirnya kami senang krn Anda perbaiki kekeliruan itu. Tp Anda mmg tak ingin merasa "kalah". Anda ingin tetap dilihat hebat. #taaruf
46. Kali ini Anda datang dgn surat lengkap. Tapi baru kali ini pula Anda dikawal puluhan polisi bersenjata. #taaruf
47. Saudaraku.. Kenalkan, kami ini gerakan dakwah. Partai hanyalah instrumen saat kami harus juga berjuang secara politik. #taaruf
48. Harta kami yg sesungguhnya adalah hati, akal dan lisan kami... Yg dulu bergerak leluasa di atas kaki-kaki bersepatu seadanya. #taaruf
49. Menghampiri manusia di manapun mereka tuk ikuti kebenaran Ilahi dan bangun hidup dalam kebaikan. Hanya hati, akal dan lisan kami! #taaruf
50. Kalian bisa ambil semua rumah, kantor, mobil dan meja kami. Tapi sekali-kali kalian tak akan bisa rampas hati, akal dan lisan kami. #taaruf
51. Kalian pun bisa penjarakan siapapun yang kalian kehendaki dari kami. Tapi sekali-kali tak bisa kalian jamah hati, akal & lisan kami #taaruf
52. Kami akan kagum dan hormat kepada Anda ketika anda berani krn kejujuran. Tegas krn kebenaran. #taaruf
53. Tapi kami harus katakan bahwa yang Anda lakukan adalah sunnah dalam jalan dakwah kami. Suatu yang akan selalu terjadi. #taaruf
54. Sunnah itu akan memperbaiki dan memperkuat jalan dan barisan dakwah kami. Saat kalian sdh hampa wewenang dan kuasa. #taaruf
55. Meski kalian sakiti kami, namun kami akan tetap mendoakan kalian. Masih panjang perjalanan dan waktu di depan. #taaruf
56. Kami harus terus berdoa untuk kalian. Karena rakyat negeri ini masih menaruh harapan baik kepada Anda. Kami pun begitu. #taaruf
... slamat istrahat saudaraku.
Ta'aruf Ala Ust. Mahfudz Siddiq
Read User's Comments(0)
Bagai Tetesan Air Hujan
Segala puji hanya bagi
Mu Ya Allah, di genggaman-Mu segala apa yang ada di alam, Engkau Yang Maha
Pengampun atas segala dosa dan kesalahan, Maha Penerima Taubat dari hamba-Mu
yang bertaubat, Engkau Yang Maha Dahsyat siksa-Nya, Engkau Yang Maha Luas
Karunia-Nya, Tiada Illah Yang Haq kecuali Engkau, Kepada-Mu Ya Allah kami semua
akan kembali.
Saudaraku…
Sungguh “Tiada suatu haripun yang fajarnya menyingsing dari ufuk Timur
melainkan ia berseru: ”Wahai anak Adam! Aku adalah makhluk yang baru dan aku
menjadi saksi seluruh amal perbuatanmu, maka ambillah bekal dari padaku,
sungguh aku tidak akan pernah kembali lagi hingga datangnya hari kiamat nanti”
(H.R. Abu Nu’aim).
Saudaraku…
Bila detik, menit, dan hari terus berlalu dan tak pernah kembali…lalu apa yang
bisa sudah kita lakukan untuk menyongsong Yaumul Hisab? Sekiranya detik dan
menit dalam hidup kita ini hanya bernilai rupiah dan dolar atau materi semata,
apakah kira-kira yang akan menjadi pemberat amal kita kelak? Jika
langkah-langkah kaki kita yang menapakai bumi ini hanya sebatas rutinitas hampa
akan nilai kesholihan, mampukah kiranya kita memijak panasnya bumi Mahsyar
kelak? Dan kalaulah lemahnya ketaatan diri kita ini yang dominan, bisakah kita menerima
raport amal kita kelak dengan tangan kanan?
Wahai saudara...
Mari kita tengok diri
kita, yang saat ini sedang penat dan letih, yang tersungkur di bawah tindihan
beban hubbud dunya. Mari kita belai jiwa kita, yang saat ini sedang suntuk dan
gelisah dihadapan onggokan noda dan dosa, maksiat dan kesalahan. Mari kita
tengok ke belakang tapak-tapak kehidupan kita dan juga pandang ke depan arah
perjuangan ini.
Saudaraku...
Bawa kembali ingatan
kita atas amal–amal kita kemarin. Mata yang merupakan anugerah Allah ini,
sudahkah ia dipergunakan untuk beribadah dengan penuh kesyukuran. Ataukah kita
pegunakan untuk melihat apa–apa yang bukan menjadi hak kita seperti gambar–gambar
maksiat, atau rekan lawan jenis kita dengan syahwat. Maka mari saudaraku kita
beristighfar atas dosa–dosa mata kita. Pelan saja karena Allah Maha Mendengar.
Astaghfirullah hal ‘adzim....
Kemudian apakah mulut
ini, yang setiap saat selalu keluar kata dan canda. Apakah perkataan yang kita
ucapkan itu baik dan bermanfaat, ataukah banyak ghibah dan menyakiti orang
lain. Berapa banyak dzikir terlantun dari mulut ini setiap harinya. Berapa
banyak untaian ayat–ayat Allah yang terucap darinya. Maka mari saudaraku kita
beristighfar atas dosa–dosa mulut kita. Atas segala ghibah yang pernah kita
lakukan. Atas segala kata–kata pedas yang menyakitkan. Atas segala candaan yang
melenakan. Astaghfirullah hal ‘adzim....
Selanjutnya, bagaimana
dengan anggota tubuh yang lain. Telinga, tangan, kaki, dan anggota badan
lainnya. Apakah kita pergunakan mereka untuk beribadah kepada Allah ataukah
untuk bermaksiat kepada-Nya. Maka mari saudaraku kita beristighfar atas dosa–dosa
anggota tubuh kita. Astaghfirullah hal ‘adzim....
Hasbunallah wa ni’mal
wakil, ni’mal maula wa ni’nan nashir ...
Laa ilaaha illa anta
subhanaka inni kuntu minadz dzolimin...
Allahuma Sholli ‘alaa
muhammad, wa ‘alaa ali muhammad.
Yaa Allah, hanya
engkaulah sebaik–baik pelindung, engkaulah sebaik baik penolong. Dan Engkau
tahu kami ini adalah hamba yang dzolim terhadap diri kami, maka ampunilah kami.
Ampuni tubuh ini jika berbuat maksiat, ampuni jasad ini jika
mengandung barang yang haram, ampuni jika tubuh ini
sering menyakiti orang lain. ampuni jika hati ini masih dengki kepada orang
lain.
Ya Allah, berilah kekuatan
kepada diri ini untuk menjauh dari maksiat, jauhkanlah diri ini dari menyakiti
orang lain, bersihkan hati ini dari dengki kepada saudaraku yang lain. Jadikan
umur yang tersisa ini untuk beribadah kepada-Mu
Saudaraku...
Segarkan ingatan kita
atas kedua orang tua kita. Bayangkan wajah tua mereka. Lupakah engkau dengan
beban, kepayahan, dan kesakitan saat ibumu mengandung, melahirkan dan
membesarkanmu. Lupakah engkau dengan kerutan diwajah ayahmu yang semakin banyak
karena memikirkan bagaimana menghadirkan senyuman dibibirmu dan betapa
berototnya beliau atas kerja keras yang selama ini dilakukan untuk menafkahimu.
Sekarang tanyakan
kepada dirimu sendiri, apakah yang sudah engkau berikan kepada mereka.
Kebahagiaan ataukah kenakalan. Senyuman ataukah beban pikiran.
Sungguh andaikata engkau
hidup ratusan tahun maka tak kan sanggup untuk membalas kebaikan mereka, tapi
mengapa kita durhaka kepada mereka. Mengapa sering kita membantah perkataan
mereka? Mengapa sering kita membebani pikiran dan hati mereka dengan segala
tingkah kita?
Saudaraku...
Mari kita hadirkan
keadaan lingkungan masyarakat kita. Betapa banyak mereka yang melakukan
kesyirikan, dan terbelenggu khurafat. Betapa banyak yang haus untuk bisa
membaca Al Qur’an. Betapa banyak yang jatuh pada jurang kemiskinan yang menjadi
santapan pemurtadan.
Maka, apakah amal yang
telah kau perbuat untuk membantu mereka. Bukankah Rosul telah mengatakan bahwa
barangsiapa seorang muslim bangun dipagi hari tapi tidak memikirkan kepentingan
kaum muslimin bukan ummatnya. Ataukah lupakah engkau dengan kewajiban yang
termuat dalam Al Qur’an untuk amar ma’ruf, nahyi mungkar dan berjihad
dijalan-Nya?
Saudaraku...
Kullu nafsin dzaiqotul
maut...
Setiap yang bernafas
pasti akan mati. Maka apabila sang malaikat maut itu datang, ketika kita belum
mencuci segala dosa–dosa kita. Dosa mata kita, dosa mulut kita, dosa telinga
kita, dosa tangan kita, dosa kita kepada kedua orang tua kita. Dan bagaimana
jika maut itu datang ketika kita belum berbuat baik kepada kedua orang tua
kita, apalagi membalas segala jasanya.
Kemudian bagaimana
jika maut itu datang ketika kita belum berbuat banyak kepada ummat ini, apa
jawaban kita atas kewajiban kita itu dihadapan Allah kelak?
Maka istighfarlah
saudaraku... istighfar... Astagfirullah hal a’dzim....
Saudaraku...
Mari cermati arahan
uswah kita Muhammad SAW: "Wahai sekalian manusia, sungguh...dalam hidup
kalian ada rambu-rambu petunjuk jalan, maka ikutilah rambu-rambu itu, dan
sungguh pada hidup kalian semua ada batas akhir, maka berhentilah pada batas
yang telah ditentukan. Sesungguhnya seorang mukmin itu senantiasa berada pada
rasa takut: antara kehidupan yang telah ia lalui, dimana ia tidak tahu apa yang
diperbuat Allah terhadap dirinya. Apakah Allah catat dia bersama orang-orang
yang sholih atau sebaliknya? Dan waktu hidup yang masih tersisa, di mana ia
tidak tahu apa yang ditetapkan Allah terhadapnya husnul khotimah ataukah
sebaliknya, na'udzubillah ?
Karena itu
saudaraku...
Hendaklah seorang hamba mengoptimalkan potensi dirinya untuk menyelamatkan
dirinya sendiri, menggunakan kehidupan dunianya sebaik-baiknya untuk membangun
kemegahan akhiratnya, menggunakan masa mudanya sebelum tuanya dan
mengoptimalkan detik-detik kehidupan ini sebelum ajal, demi Dzat yang jiwa
Muhammad digenggamanNya, sesudah kematian tak ada kepayahan, sesudah kehidupan
dunia tak ada kehidupan, melainkan Syurga atau Neraka" (H.R. Ibnu Abbas)
Saudaraku...
Sungguh perjalanan hidup kita masih panjang dan melelahkan, bekal kita amatlah
sedikit, sedang tempat kembali kita...? Kita tidak tahu saudarakau...! Apakah
Syurga atau Neraka? Maka saudaraku apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk
meraih keindahan hidup kelak, lakukanlah dengan terus mencermati Kalam Rabb
kita (QS. 9:105) "Bekerjalah, berbuatlah, beramallah, Allah dan RasulNya
juga orang-orang beriman akan senantiasa melihat amal-amalmu!" Hanya
kepada Allah Robb Amiin.
Subscribe to:
Posts (Atom)