Mengingat Kembali....

Ingatlah baik-baik wahai Ikhwan!

Allah telah melimpahkan rahmat-Nya pada kalian, sehingga kalian dapat memahami Islam dengan pemahaman yang bersih, mudah, dan menyeluruh sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat, serta mendatangkan kebahagiaan bagi manusia. Pemahaman yang jauh dari kebekuan dan keserbabolehan, keruwetan filsafat, dan dari sikap berlebihan maupun menyepelekan, bersandar pada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, juga sejarah salafush shalih, hati yang bersih dan akal yang jernih.

Kalian mengenal Islam dengan segala dimensinya. Islam adalah aqidah dan ibadah, negara dan bangsa, moral dan materi, toleransi dan kekuatan, peradaban dan undang-undang.

Kalian telah meyakini bahwa hakikat Islam adalah agama dan negara, pemerintahan dan rakyat, mushaf dan pedang, dan sesungguhnya khilafah dikaruniakan oleh Allah kepada umat Islam untuk mengurus umat manusia di muka bumi ini.

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang adil dan pilihan, agar kalian menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatan kalian." (Al-Baqarah:143)

*Muktamar VI IM

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Grateful Is Everything



Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kita mengeluh akan tugas kuliah yang menumpuk,
Pikirkan tentang orang-orang yang hanya berkhayal untuk bisa kuliah.
Di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Allah bahwa kita masih hidup !

*Hasil Muhasabah Pagi ini...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pray For Gaza...

Maafkan kami Gaza Kami mencintaimu Gaza Kami mengenalmu sebagai tanah jihad, tanah pahlawan, tanah kemuliaan...
Engkaulah gazwah, Engkaulah izzah, engkaulah azzam Kami tahu engkau sedang mengerang kesakitan Kami tahu engkau sedang terluka...
Kami tahu, engkau sedang menjadi ujicoba Kami tidak tinggal diam. Kami berdo’a untuk keselamatanmu...
Kami berdoa untuk para mujahidmu Kami berdoa untuk para yatimmu, jandamu, cacatmu, pasienmu...
Kami berkumpul membicarakanmu Kami mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk mendengarkan bebanmu...
Kami mencintaimu Gaza, Kami merindukanmu Gaza Maafkan kelemahan kami, maafkan, kami belum dapat mengunjungimu...
Terima kasih Gaza, engkau mengajarkan banyak hal Engkau telah membangkitkan kami untuk bersatu...
Engkau telah menyadarkan kami pada musuh kita bersama Zionis Yahudi Israel terlaknat...
Engkau telah membangunkan kami Untuk lebih terarah dalam perjuangan Islam...
Terima Kasih Gaza, guru kami, Terima Kasih Gaza, inspirasi kami, Terima Kasih Gaza, spirit kami, Terima Kasih Gaza...
Tanah kami di Palestina terjajah Teruslah melawan Israel, kami mendukungmu Allah bersama kita, Allahu Akbar!!!

#PrayForGaza #SaveGaza #Palestine

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DAMAI LAMPUNGKU...

"Demimu Lampungku.....,
Padamu Bhaktiku.....,
Untuk Indonesiaku....."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Wasiat Hasan Al-Banna

  1. Bangun dan bersegeralah untuk melaksanakan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun keadaanmu.
  2. Baca, telaah, dan dengarlah Al-Qur-an, berdzikirlah kepada Allah Ta’ala dan janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada faedahnya.
  3. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa dan berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
  4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang percakapan.
  5. Jangan banyak tertawa, sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah adalah hati yang tenang dan tenteram.
  6. Jangan suka bergurau, karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh dan terus menerus.
  7. Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal itu akan mengganggu dan menyakiti.
  8. Jauhilah ghibah (menggunjing) atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
  9. Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta
  10. Pekerjaan kita sebenarnya lebih bertumpuk daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakan dan cepatlah diselesaikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"Perbedaan Pendapat Itu Bagai Sebuah Cermin"

Penulis: bepe, 30 October 2012

Bukan Indonesia namanya, jika segala sesuatunya tidak diperdebatan. Bukan Indonesia namanya, jika perdebatan yang terjadi tidak didasari oleh fanatisme membabi buta. Dan bukan Indonesia namanya, jika perdebatan yang didasari oleh fanatisme membabi buta tadi, tidak lengkapi dengan keinginan untuk saling menghujat dan menghakimi, diantara satu dengan yang lain..

Begitu pula dengan segala hal yang berkaitan dengan sepakbola. Tanpa terasa sudah hampir 2 tahun negeri ini disuguhi carut-marut sebuah organisi, bernama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, atau lebih kita kenal dengan nama PSSI. Seperti baru kemarin sore rasanya, masyarakat sepakbola Indonesia disuguhi atmosfer yang luar biasa, pada AFF Cup 2010 yang lalu. Atau masih melekat di benak kita, stadion kebanggaan kita Gelora Bung Karno penuh sesak oleh pendukung Merah-Putih, saat mendukung tim nasional SEA Games 2011 kemarin..

Waktu yang sedemikian panjang tadi, masih saja terasa belum cukup untuk mengakomodir segala ego, rasa paling benar dan mau menang sendiri dan dari ke dua belah pihak yang selama ini berseteru. Perlahan tapi pasti waktupun terus berjalan, ia berlari dan tak akan pernah kembali lagi. Dan tanpa kita sadari, dalam hitungan tidak lebih dari satu bulan, tim nasional kita akan dihadapkan pada sebuah event akbar dua tahuhan di kawasan Asia Tenggara, bernama AFF Cup..

Seperti yang kita ketahui bersama, sampai dengan saat ini masih saja terjadi dualisme di dalam tubuh tim nasional di negara kita. Hal tersebut mau tidak mau sangat mempengaruhi persiapan tim nasional  Indonesia menuju ajang AFF Cup nanti. Keengganan klub-klub Liga Super Indonesia melepas para pemainnya untuk bergabung ke tim nasional, menjadi pembahasan yang paling hangat di kalangan masyarakat sepakbola ketika ini. Segala cap nasionalis atau tak nasionalis, disematkan kepada pemain-pemain yang saat ini namanya berada dalam daftar pemain tim nasional Indonesia..

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah semudah dan sesederhana itu menilai rasa nasionalisme seseorang.? Setiap orang tentu memiliki pemikiran dan keyakinan masing-masing, dalam menanggapi serta menyikapi permasalahan ini, begitu juga para pemain tersebut. Masyarakat bisa saja memiliki pendapat yang beraneka ragam, karena mungkin tidak semua orang mengerti dan paham dengan pokok permasalah yang sebenarnya terjadi. Atau bisa jadi mereka juga akan melakukan hal yang sama, ketika mereka berada di posisi seperti pemain-pemain tersebut..

Menurut pandangan saya pribadi, silakan jika ada yang berpedapat lain. Nasionalisme itu ketika kita mempunyai kesempatan untuk melukai bangsa kita sendiri, tetapi kita memutuskan untuk tidak melakukannya, padahal tidak akan ada siapapun yang mengetahui tindakan kita. Atau ketika kita mampu melakukan sesuatu atas nama bangsa dan negara, tanpa harus menyebar luaskannya kepada khalayak ramai. Bagi saya itu adalah arti rasa nasionalisme, dan konteksnya bisa menjadi sangat luas. Sekali lagi itu menurut saya..
Orang-orang yang rajin serta selalu berdiri di baris paling depan saat mengikuti upacara bendera hari senin, belum tentu taat membayar pajak. Mereka-mereka yang dengan serta merta berdiri tegak dengan sikap hormat, setiap mendengar lagu kebangsaan terdengar, belum tentu tidak korupsi. Kita-kita yang memiliki nada dering Indonesia Raya serta avatar ponsel lambang garuda, belum tentu tidak membeli CD atau DVD bajakan..

Artinya, kita semua bisa saja menjadi seseorang yang nasionalis dan tak nasionalis dalam waktu yang bersamaan. Nasionalisme itu seperti iman, seberapa besar iman seseorang, hanya orang tersebut yang tahu. Demikian juga nasionalisme seseorang, rasa cinta terhadap tanah air itu ada di dalam hati sanubari kita masing-masing. Dan seberapa besar itu.? Hanya kita yang tahu..

"The aim of argument or of discussion, should not be victory, but progress" - Joseph Joubert..

Seperti yang kita ketahui bersama, FIFA sebagai federasi tertinggi sepakbola di dunia, melalui AFC telah membentuk sebuah badan yang bernama  Joint Committee. Dimana badan tersebut, bertugas untuk membahas dan menyelesaikan segala konfik, yang terjadi dalam sepakbola Indonesia. Akan tetapi apa hasilnya.? Sejauh ini kinerja Joint Committe sendiri boleh dikatakan tidak maksimal. Bahkan dalam beberapa pertemuan yang di gelar, mereka sama-sama "Sepakat untuk tidak sepakat" antara satu dan lainnya atau "Dead lock". Padahal ke dua belah pihak memiliki semangat awal yang sama, yaitu "Demi Harkat Dan Martabat Bangsa"..

Jika mencari solusi untuk kepentingan bangsa dan negara saja tidak segera sejalan, apakah bapak-bapak berjas dan berbaju batik itu bisa digolongkan sebagai orang-orang yang tidak memiliki rasa nasionalisme.? Saya tidak sedang ingin berkata demikian. Akan tetapi jika semangat awalnya saja sudah sama "Demi Harkat Dan Martabat Bangsa", mengapa membahas masalah tim nasional saja tidak kunjung menemukan kata sepakat. "Selak Udan Ndess..!!" (Keburu hujan saudara-saudara)..

Sekali lagi saya tidak sedang mengatakan bahwa bapak-bapak tersebut tidak memiliki rasa nasionalisme. Akan tetapi setidaknya, fakta yang terjadi adalah, dikarenakan kegagalan mereka dalam mencapai kata sepakat mengenai tim nasional, maka hal tersebut membuat "Harkat Dan Martabat Bangsa" dipertaruhkan di AFF Cup 2012 nanti.

Rekonsiliasi itu mengenai saling memaafkan, saling memberi kesempatan kepada setiap kubu untuk memberi masukan, dan mengoreksi diri dalam konteks untuk kemajuan serta kebaikan bersama. Bukan saling memaksakan kehendak dan berusaha untuk menjadi pemenang. Ada hal yang harus kita ingat, perbedaan pendapat tidak serta-merta menjadikan kita harus saling memusuhi. Karena pada kenyataannya, tidak selamanya pendapat kita benar dan belum tentu juga lawan kita salah..

Sungguh sangat ironis bukan, diskusi yang awalnya dilandasi dengan semangat "Demi Harkat dan Martabat Bangsa" tersebut, pada akhirnya malah membuat hal yang mereka perjuangkan mereka pertaruhkan sendiri..

"Perbedaan pendapat itu bagai sebuah cermin. Kita membutuhkan orang-orang yang tidak sependapat dengan kita, agar dapat mengoreksi diri. Karena kita tidak akan pernah mampu melihat diri sendiri seutuhnya, lagipula tidak selamanya diri kita benar"..

Dalam keadaan konflik yang tidak tentu arah seperti saat ini, bergabung atau tidaknya seorang pemain ke tim nasional, bukan lagi sekedar masalah nasionalis atau tak nasionalis. Akan tetapi lebih kepada cara pandang setiap pemain dalam menyikapi masalah yang terjadi saat ini. Karena sejatinya, setiap pemain sepakbola di negeri ini pasti ingin merasakan bermain untuk tim nasional Imdonesia, bohong besar jika ada yang berkata tidak..

Jadi jangan lagi menyangkut-pautkan masalah tim nasional dengan rasa nasionalisme. Nasionalisme itu perjabarannya bisa sangat luas, tidak hanya dalam lingkup sepakbola. Pemain yang memilih bermain untuk tim nasional, tidak serta merta lebih nasionalis daripada mereka yang memilih untuk memberi dukungan melalui layar kaca, begitu pula sebaliknya..

Sebelum kita berteriak mengingatkan seseorang tentang apa itu arti nasionalisme, ada baiknya jika kita melihat dahulu ke dalam diri kita sendiri. Apakah kita sudah menjadi seseorang yang cukup nasionalis sebagai sebuah pribadi.? Atau sudah pantaskah kita untuk mengingatkan orang lain tentang apa itu arti kata nasionalisme.?

Jangan hanya berbekal profil picture "Burung Garuda" dan bio "Hidup Mati Untuk Merah-Putih" di  Twitter, maka sudah merasa menjadi orang yang paling pantas untuk memberi ceramah tentang nasionalisme kepada orang lain..

Akhir sekali saya ingin mengingatkan kita semua, termasuk juga diri saya. Bahwasanya Indonesia kita tercinta ini, adalah sebuah bangsa yang besar. Sebuah bangsa besar yang saat ini, tengah dalam keadaan yang sedikit terpuruk. Mengembalikan kebesaran Republik Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Tanggung jawab saya, tanggung jawab anda, tanggung jawab kalian dan tanggung jawab kita semua seluruh anak bangsa Indonesia..

Dengan selalu berusaha memberikan hasil terbaik dalam setiap apapun profesi yang kita geluti, maka tanpa kita sadari kita sudah turut serta dalam mengembalikan kejayaan dan kebesaran bangsa ini, walau dalam skala yang sangat kecil..

Secara pribadi, saya akan sangat mengapresiasi positif kepada para pemain yang pada akhirnya memutuskan untuk bergabung ke tim nasional. Akan tetapi disisi lain, saya juga tidak akan menyalahkan mereka-mereka yang tetap memilih untuk bertahan. Karena sekali lagi, ini bukan hanya masalah nasionalisme, melainkan masalah cara pandang setiap pemain dalam menyikapi konflik yang berkepanjangan ini..

Sedang bagi saya pribadi, ikut berjibaku di lapangan, duduk manis di bangku cadangan, mendukung dari tribun penonton, atau menyaksikan pertandingan melalui layar televisi, tidak akan pernah menggambarkan seberapa besar jiwa nasionalisme saya. Karena sebesar apa kecintaan saya terhadap negara saya, hanya saya yang tahu. Sekali lagi "Hanya Saya Yang Tahu"..

Selesai..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Quote of The Day

Akulah petualang pencari kebenaran.
Akulah manusia yang mencari makna dan
hakikat kemanusiannya di tengah manusia.
Akulah patriot yang berjuang menegakkan
kehormatan, kebebasan, ketenangan,
dan kehidupan yang baik bagi tanah air
dibawah naungan Islam yang hanif.
Akulah lelaki bebas yang telah mengetahui
rahasia wujud-Nya, maka akupun berseru:
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan
matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta
alam yang tiada sekutu bagi-Nya. Kepada
yang demikianlah aku diperintahkan dan aku
termasuk orang-orang yang berserah diri.
Inilah aku. Dan kamu, kamu sendiri siapa?

~HASAN AL-BANNA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lampung Tourist Map

Lampung Tourist Map

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Batu Tegi Dam Foto Shoot...


PLTA Batu Tegi..

look that..

Great destination..maybe?
Me...
Monument...
Be Careful guys...
How about you?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kiluan Bay Foto Shoot...

So Beautiful, right?
Dolphin Beauty Dance? Maybe..
Sir! Please wait me...

Paradiso....




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS